Isnin, 10 Januari 2011

Jawapan Baru Diterima - Ini Bukti Rasmi

SIARAN MEDIA MIGRAN CARE

Menyikapi Perkembangan Kasus Dugaan Perkosaan terhadap PRT Migran oleh Menteri di Malaysia Pada tahun 2007.

Dalam sepekan terakhir ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh Wikileaks yang mengungkap beberapa dokumen rahasia dan salah satunya adalah perihal dugaan perkosaan yang dialami oleh PRT migran Indonesia oleh seorang Menteri di Malaysia pada tahun 2007 silam. Di dalam dokumen tersebut, juga menyebutkan tentang Migrant CARE.

Migrant CARE pada pertengahan bulan Juli 2007 silam, memang telah melakukan investigasi mengenai kasus dugaan perkosaan yang dialami oleh RB dengan pelaku majikannya selama menjadi PRT migran di Malaysia. Dan majikannya adalah seorang menteri. Namun pihak korban tidak mau kasus tersebut diungkap ke publik dan tidak menuntut secara hukum. Dan Migrant CARE kemudian menyerahkan hasil investigasi tersebut kepada pihak pemerintah yakni, Mabes Polri dan KBRI Kulalampur.

Hingga kasus ini diungkap oleh Wikileaks pada akhir Desember 2010, Migrant CARE tidak pernah mengungkapkan kasus ini sesuai dengan permintaan korban. Dengan terungkapnya kasus ini, Migrant CARE berharap agar Pemerintah RI bisa menuntaskan kasus ini yang memenuhi rasa keadilan bagi korban.

Kasus ini juga memberikan pelajaran kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk segera menuntaskan revisi MoU antara Indonesia-Malaysia tentang perlindungan PRT migran. Diharapakan revisi MoU tersebut akan menjadi inastrumen hukum yang melindungi sekaligus meminimalisir kerentanan-kerentanan PRT migran Indonesia terhadap berbagai bentuk pelanggaran HAM, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual dan perkosaan.

Jakarta, 7 Januari 2011
Anis Hidayah, Direktur Eksekutif.
Wahyu Susilo, Policy Analist





Semua Ini Angkara Budak Australia

TANYA MAMAT INI



nota:
jaga jaga
masih ada 1000 keping
dokumen wikileaks
tentang malaysia

pasti ada tentang altantuya
itu pasal mat mongol kata
jangan percaya wikileaks



KES PERKOSA 2007 , KENAPA BARU DITIMBULKAN? - meloya

Najib Razak mempersoalkan mengapa dakwaan berlakunya satu kes jenayah memperkosa pada 2007 membabitkan seorang anggota Kabinetnya baru ditimbulkan sekarang.
Malah, kata beliau, menteri berkenaan telah pun membuat kenyataan menafikan alegasi tersebut dan bersedia untuk disiasat.

"Beliau telah membuat kenyataan dan bertegas dengan kenyataannya. Jadi, biarkan proses ini dijalankan dan kita tidak boleh menghukum dan mengumumkan tentang sesuatu perkara sehingga siasatan penuh telah dijalankan.

"(Cuma) persoalannya ialah perkara ini berlaku pada 2007 tetapi kenapa ditimbulkan masa sekarang," kata beliau.

BETUL KENAPA HARI INI….TAK TAHUN LALU…..

HAIRAN JUGA YA!......

BETUL NAK TAHU JAWAPAN?......

JAWAPANNYA ...TIGA TAHUN DULU… ZZZZZZZZZZZZ….…

KEMUDIAN TANYA LAAA JULIAN ASSANGE…

TANYA MAMAT AUSTRALIA INI… NAPA LAMBAT KELUARKAN WIKILEAKS…...

NANTI WIKILEAKS KELUARKAN TENTANG ALTANTUYA MACAM MANA?......

… TAK KAN NAK CAKAP ALTANTUYA… DAH 4 TAHUN MATI….

... KERANA DAH LAMA MATI... KASUS TUTUP.....

... NAK KENA KASUT!!!...

nota:
cakap macam macam
semua jalan nak menipu
semua nak bodohkan orang melayu
sampai orang melayu tak dapat buat kerja lain
melain kan buat bodoh




MEDIA INDONESIA SAMBUT BERITA






nota:
kais pagi ikan dituba
ikan dikotek diatas tanah
rais ini pandai menyelam
dalam kopek di celah amah








MIGRAN CARE AKUI LAPORAN KES ROGOL AMAH –harakah daily

NGO buruh Indonesia, Migrant CARE dalam satu sidang media di Jakarta hari ini mengakui telah membuat siasatan berhubung dakwaan seorang menteri Malaysia yang telah merogol pembantu rumahnya seorang wanita warga Indonesia.

Dalam kenyataan bersama yang dibuat oleh Pengarah Eksekutif, Anis Hidayah dan Penganalisis Polisi, Wahyu Susilo, mereka juga mengesahkan dokumen rahsia bertajuk 'Laporan Investigasi Robengah (BMI)' yang didedahkan beberapa blog politik adalah laporan hasil siasatan mereka.

"Migrant CARE pada pertengahan bulan Juli 2007 silam, memang telah melakukan investigasi mengenai kasus dugaan perkosaan yang dialami oleh RB dengan pelaku majikannya selama menjadi PRT migran di Malaysia. Dan majikannya adalah seorang menteri.

"Namun pihak korban tidak mau kasus tersebut diungkap ke publik dan tidak menuntut secara hukum. Dan Migrant CARE kemudian menyerahkan hasil investigasi tersebut kepada pihak pemerintah yakni, Mabes Polri dan KBRI Kula Lampur," kata mereka seperti kenyataan media yang diterima Harakahdaily.

Menurut mereka lagi, sehingga ianya didedahkan oleh Wikileaks pada akhir Desember 2010, Migran Care tidak pernah menghebahkan kes tersebut kepada mana-mana pihak ekoran permintaan magsa, Rubingah.

Bagaimanapun kata mereka, dengan terungkapnya kes tersebut mereka berharap agar pemerintah Indonesia mampu berbuat sesuatu untuk keadilan mangsa.

"Kasus ini juga memberikan pelajaran kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk segera menuntaskan revisi MoU antara Indonesia-Malaysia tentang perlindungan PRT migran.

"Diharapakan revisi MoU tersebut akan menjadi inastrumen hukum yang melindungi sekaligus meminimalisir kerentanan-kerentanan PRT migran Indonesia terhadap berbagai bentuk pelanggaran HAM, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual dan perkosaan," kata kenyataan media mereka.


KES ROGOL AMAH TUTUP DEMI JAGA MANGSA
- mkini

Demi menghormati hak seorang amah Indonesia yang didakwa dirogol oleh seorang menteri Malaysia, NGO - Migrant Care yang berpangkalan di Jakarta memutuskan untuk tidak akan membawa perkara berkenaan kepada mahkamah, lapor Kompas.com.

"Kami berada pada posisi menghormati permintaan mangsa supaya kes ini tidak dihebahkan dan dibawa ke muka pengadilan,” kata penganalis dasar, Migrant Care, Wahyu Susilo, hari ini dalam sidang media di Warung Daun, Cikini, Jakarta.

Menurut Wahyu, Migrant Care berharap kejadian itu dijadikan teladan kepada kerajaan Indonesia supaya tidak mengabaikan nasib pekerjanya di luar negara.

"Pemerkosaan perlu dibuktikan dan harus ada laporan sebelum membolehkan tindakan lanjut diambil. Tetapi sehingga malam semalam, mangsa masih belum mahu membuat laporan, maka kami hanya menghormati.

"Saya kira dalam keadaan ini kami tidak boleh ke mahkamah tetapi hanya ingin menegakkan hak asasi manusia dan mahu kes tersebut dijadikan pelajaran kepada kedua-dua kerajaan untuk benar-benar serius soal perlindungan buruh asing,” katanya.

Wahyu juga mengakui memang tidak ada tindakan yang boleh diambil pihaknya dan kerajaan Indonesia.


MENTERI MALAYSIA DIDUGA PERKOSA TKI- jakartaexpress

Jakarta - Seorang menteri Malaysia gusar dengan tuduhan dia pernah memperkosa seorang pembantunya asal Indonesia empat tahun lalu. Isu itu dimuat di sejumlah blog, dan media alternatif di negeri jiran. Berita itu pun mulai dipersoalkan oleh kelompok oposisi.

Menteri yang dimaksud adalah Rais Yatim. Politisi berusia 68 tahun itu lama malang melintang di pemerintahan Malaysia. Sejumlah posisi menteri telah dilakoni Rais sejak 1980-an. Pada April 2009, anggota Partai UMNO ini menjabat Menteri Informasi Komunikasi dan Kebudayaan, setelah sebelumnya dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri.

Dalam keterangan kepada media Malaysia, Rais rupanya gusar dengan klaim sejumlah blog dan media alternatif bahwa dia memerkosa pembantunya pada 2007. "Saya bantah tuduhan-tuduhan itu, baik itu perkosaan atas siapapun empat tahun lalu, maupun tuduhan lain yang diangkat para blogger di internet atau oleh entitas politik manapun," ujar Rais seperti dikutip kantor berita Bernama, dan juga dimuat di laman harian Utusan Malaysia, Rabu (5/1 20111).

nota:
kes rogol ini telah menjadi berita hebat
media indonesia
tv indonesia
laman web indonesia
melapor berita ini

nak buat macam mana lagi
bangkai kucing boleh buang ke sungai
manga rogol kena bayar duit jawabnya

Natang Bewok

SUPER NGONG



nota:
holywood ada superman
holywood ada danger man
holywood ada batman

malaysia ada kerisman


PERKASA TOLAK SURUHANJAYA DIRAJA KES TEOH

Pertubuhan Pribumi Perkasa Malaysia (PERKASA) mendesak kerajaan persekutuan tidak meneruskan cadangan menubuhkan suruhanjaya diraja berhubung kes kematian Teoh Beng Hock.

Presiden PERKASA Ibrahim Ali berkata, tindakan itu tidak perlu memandangkan penghakiman terbuka dalam inkues sebelum ini memutuskan punca kematian Teoh bukan kerana bunuh diri atau dibunuh.

"Ia (keputusan) mahkamah terbuka. Jadi maksudnya, kita serah kepada polis untuk disiasat (punca kematian).

"Kalau ada yang bersalah, dia boleh didakwa. Kenapa hendak sibuk dengan suruhanjaya," kata Ibrahim

"Bererti, ia tidak menghormati keputusan inkues, keputusan mahkamah," tambahnya.


RAKYAT MALAYSIA TUNTUT SATU LAGI SURUHANJAYA DIRAJA…

SURUHUNJAYA INI MENYIASAT SAMA ADA MALAON INI BODOH ATAU BANGANG…...

… INI PENTING… KALAU MALAON INI BODOH… MAKA KITA TAHU DIA BODOH…..

…. KALAU MALAON INI BANGANG… MAKA KITA TAHU MALAON INI BANGANG

KALAU BUKAN BODOH DAN BUKAN BANGANG… TERBUKTI MALAON INI BENGONG……

… NANTANG MUNKEEE…...

LAPORAN INI AKAN DI HANTAR KE HOSPITAL UNTUK KAJIAN LANJUT…



Bagi Mati Semua Polong Ini

KONTREKTOR GEROMBOLAN



nota:
awas dan waspada
kontrektor gerombolan
malaon ini terkenal sebagai
kontrektor runtuh





KONTRATOR MELAYU MOHON MAAF KEPDA GUAN ENG
- melayau

Dalam satu tindakan yang mengejutkan hari ini, pengerusi Persatuan Kontraktor Melayu Malaysia (PKMM) Pulau Pinang, Datuk Mohamed Fadzill Hassan memohon maaf kepada Ketua Menteri Lim Guan Eng ekoran pelbagai serangan yang dibuat terhadapnya.

Mohammed Fadzill berkata, beliau telah meminta maaf di atas kenyataan kerana kontraktor Melayu mahu bekerjasama rapat dengan kerajaan negeri.

"Kami ingin memulakan era baru dan menyelesaikan masalah (antara kita)," tambahnya yang turut diiringi oleh sekumpulan wakil, ketika mengadakan pertemuan dengan Lim.

Lim , yang mengadakan sidang akhbar tergempar di Komtar hari ini
berkata, Mohammed Fadzill memohon maaf di atas kenyataan-kenyataan yang sebahagian besar dibuat dalam akhbar Melayu.

"Kenyataanya yang sebahagian besarnya dalam akhbar Melayu menyerang saya dan kerajaan negeri...," katanya sambil menegaskan bahawa mereka mahu menyelesaikan perkara itu dan memulakan hubungan baru.

"Jadi Fadzill telah menarik kenyataanya dan memohon maaf, kita menerimanya ... ini satu perkembangan yang baik," tambahnya.

Beliau merujuk kepada serangan terbaru Mohamed Fadzill yang mendakwa bulan lalu bahawa masyarakat Melayu hanya diberikan projek yang tidak signifikan nilainya.

Beliau telah dipetik oleh Utusan Malaysia sebagai mencabar Lim memberikan butir-butir terperinci mengenai projek-projek terbabit.

Kerajaan negeri kemudiannya mengumumkan perangkaan yang menunjukkan kontraktor Melayu mendapat hampir kesemua projek di bawah pentadbiran kerajaan negeri Pakatan Rakyat.

Rekod kerajaan negeri menunjukkan 94 peratus kontrak Jabatan Kerja Raya (JKR) negeri diberikan kepada kontraktor Melayu manakala kesemua kontrak Jabatan Pengairan dan Saliran diberikan kepada kontraktor Melayu.

Lim mengulangi bahawa kerajaan negeri tidak menyenarai-hitamkan sebarang kontraktor, tetapi memastikan mereka yang mendapat kontrak harus bertanggungjawab dan tidak menjadi kroni dari mana-mana pihak.

Dengan perkembangan terbaru itu, katanya - walaupun tiga tahun terlambat - merupakan satu kemenangan bagi kontraktor Melayu dan kerajaan negeri.

Kerajaan negeri, katanya, mahu menjalinkan hubungan yang sihat dan terancang yang berdasarkan kepada fakta dan bukan emosi.

Tambahnya, ada antara kontraktor Melayu yang terbaik di negara ini kerana beliau telah menyaksikan kualiti kerja mereka.

"Hanya kontraktor Umno yang buat bising sekarang (kerana mereka tidak dapat kontrak), bukan kontraktor Melayu," tambah Lim.

YANG GILA MEROYAN INI BUKAN KONTREKTOR…...

TAPI BROKER JUAL KONTREK…...

BUKAN BUAT KERJA TAPI MAKAN PELOH ORANG…...

…. SIANG JUAL KONTREK…. MALAM JUAL LENDIR…...

…. MALAON INI JUAL KONTREK ATAS ANGIN…...

... MALAON YANG MENIAGA ATAS ANGIN... MALAS KERJA.....

….MALAON INI BUKAN KONTREKTOR MELAYU….

…. MALAON MALAON INI BALACHI GEROMBOLAN….

nota:
bagus jangan bagi
polong ini makan
macam zah hujan
ada syarikat 2 ringgit
nak buat projek 40 juta
nampak sangat ini budaya
gerombolan


Projek Bodohkan Melayu

DUA PUPU KAVITA SINGH




SHUHAIMI TIDAK PERLU TINGGAL DI SELANGOR - meloya

Beberapa pertubuhan bukan kerajaan (NGO) Melayu di negeri ini tampil menunjukkan taat setia kepada Sultan Selangor, Sultan Sharafuddin Idris Shah dan bertekad akan mempertahankan institusi raja-raja Melayu hingga ke titisan darah yang terakhir.

Kumpulan itu yang menggelarkan diri mereka sebagai wakil ayahanda-ayahanda dari sembilan daerah negeri Selangor bersatu hati memohon Sultan Selangor agar teguh menghadapi isu yang melibatkan pertikaian yang ditimbulkan kerajaan Parti Keadilan Rakyat (PKR) Selangor.

Wakil kumpulan itu, Mohd. Kamal Shahlan yang berasal dari Sabak Bernam berkata, pemimpin seperti Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) Sri Muda, Shuhaimi Shafiei perlu keluar dari negeri ini sekiranya mahu terus menyentuh titah dan perkenan Sultan Selangor.

''Kami sepakat menyatukan suara kami dan memohon Shuhaimi menutup mulut daripada mempertikai segala titah dan perkenan Sultan Selangor," katanya.

CARA YANG PALING SENANG NAK LUPUSKAN KERUSI PAKATAN..

TAK JADI ADUN INI SWRAGA MALAYSIA…...

PUKRAK PUNYA MUNTRAK…...

KAVITA SINGH NAK HANTAR PERGI MANA?......


ini jawapan dari: Prof Madya Dr Mohd Asri Zainul Abidin

SULTAN BUKAN MAKSUM SEPERTI NABI TIDAK BOLEH DIKRITIK

Sultan bukanlah nabi yang maksum sehingga tidak boleh dikritik. Kepercayaan sesetengah pihak bahawa haram mengkritik atau berbeza pendapat dengan sultan seakan menyamakan kedudukan sultan dan raja melayu dengan para nabi a.s. Sedang para al-khulafa al-rasyidin iaitu Abu Bakr, Umar, Uthman dan ‘Ali yang jauh lebih mulia dari sultan-sultan pun dikritik dan dibantah oleh rakyat mereka. Namun mereka menjawab dengan penuh amanah, wibawa dan mereka tidak membunuh pengkritik mereka. Bahkan berterima kasih.

Demi Allah! Debu yang berada di hidung kuda para sahabat nabi s.a.w yang berjuang bersama Nabi s.a.w lebih mulia dari kebanyakan sultan atau raja yang ada dalam dunia ini. Sahabat Nabi s.a.w tidak pernah menggesa agar dibunuh pengkritik mereka. Bahkan dalam Sirah, ada beberapa kejadian yang sahabat tidak bersetuju dengan cadangan Nabi s.a.w dan membantah baginda seperti yang berlaku kepada ‘Umar r.a ketika perjanjian Hudaibiyyah, pun Nabi s.a.w tidak membunuh beliau.

Tiada ulasan: